Selasa, 01 Agustus 2017

Awashima-jinja, Kuil yang Jadi Tempat Tinggal untuk Beberapa Ribu Boneka Tua

Orang Jepang memanglah di kenal jadi orang-orang dengan budaya animisme yang masih tetap begitu kental. Di negara ini Anda Jual Boneka Wisuda Medan dapat temukan beragam kuil yang didedikasikan untuk semua jenis objek. Tidak cuma sosok dewa saja, tokoh populer, binatang, pohon, bahkan juga benda mati juga dapat dibuatkan kuil.

Di daerah Wakayama ada satu kuil cukup populer yang didedikasikan untuk boneka. Namanya Awashima-jinja. Sebenarnya, menurut Atlas Obscura kuil ini adalah tempat suci untuk beberapa wanita serta anak-anak perempuan. Beberapa wanita umum memanjatkan doa serta memohon berakah ditempat ini.

Walau bagaimanapun Awashima-jinja sangat populer dengan beberapa ribu boneka yang tergeletak hampir di semua sisi kuil. Berbagai macam boneka berada di sana. Dari mulai boneka anak perempuan berbaju kimono seperti yang seringkali kita saksikan dalam film-film horor Asia, boneka berupa sosok kucing keberuntungan ala Jepang, sampai topeng-topeng Noh kuno yang digantungkan pada dinding atau ditempatkan demikian saja di lantai. Boneka-boneka ini penuhi balkon, altar, lantai, sampai halaman kuil.



Walaupunun berkesan menyeramkan untuk siapa saja yang belum juga sempat memandangnya, boneka-boneka yang beberapa telah usang serta lapuk itu tidak ditempatkan disana karna sebagian argumen mistis. Boneka-boneka itu memanglah berniat dipersembahkan oleh beberapa pengunjung yang berziarah ke kuil. Sebab Awashima-jinja yaitu kuil yang populer dengan kebiasaan hina ningyo, sebutan untuk boneka yang didapatkan pada gadis-gadis muda tiap-tiap Hari Anak Perempuan pada tanggal 3 Maret. Kuil teratur membuat festival boneka yang dimaksud Bina Nagashi. Waktu perayaan bina nagashi boneka-boneka hina ningyo juga akan diletakkan di satu kapal kecil lalu dilarung ke laut.


Waktu ombak gunakan, kapal kecil yang dilarung barusan juga akan berguncang serta mengakibatkan boneka-boneka berjatuhan ke laut. Boneka-boneka yang jatuh ke laut barusan adalah perwakilan dari pemiliknya. Dengan hilangnya boneka ditelan ombak laut, dipercaya semua penyakit serta nasib jelek yang menerpa bekas yang memiliki mereka juga akan terbawa dengan boneka.


Festival yang cukup popular di Jepang ini diawali mulai sejak th. 1687. Serta waktu festival berjalan anggota keluarga juga akan berdoa untuk kesehatan serta kebahagiaan anak-anak perempuan didalam keluarga.


Beratus-ratus tahun mulai sejak perayaan Bina Nagashi yang pertama dilangsungkan disana, koleksi boneka di Awashima-jinja saat ini telah menjangkau beberapa ribu buah. Tidak cuma boneka hina ningyo saja, beberapa peziarah juga meninggalkan beragam bentuk patung, ukiran, boneka tanuki, Daruma, katak, Yoshitsune, dan Shichi fukujin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar